*•••⊰✿ৡৢ˚❁ ٢١ ذو القعدة ١٤٤٥ هـ ❁˚ৡ✿⊱•••*
─═हই• ⃟ ⃟ •⊰❂͜͡✯━━━━━━━━━━━━━┓
•⊰❂͜͡✯﷽✯͜͡❂⊱• | 𝐊𝐄𝐓𝐔𝐑𝐔𝐍𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐒𝐀𝐁 𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐈𝐎𝐋𝐎𝐆𝐈𝐒 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐓𝐈 𝐊𝐄𝐓𝐔𝐑𝐔𝐍𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐒𝐀𝐁 𝐁𝐈𝐎𝐋𝐎𝐆𝐈𝐒
┗━━━━━━━━━━━━━✯͜͡❂⊱• ⃟ ⃟ •ইह═─
✯͜͡❂⊱•⊰✯͜͡❂ 𝕰𝖉𝖎𝖘𝖎 𝕶𝖊𝖙𝖚𝖗𝖚𝖓𝖆𝖓 𝕹𝖆𝖘𝖆𝖇 𝕾𝖊𝖇𝖆𝖇 𝕸𝖆𝖍𝖆𝖇𝖇𝖆𝖍 𝕭𝖊𝖗𝖌𝖚𝖗𝖚 𝕴𝖑𝖒𝖚 𝕬𝖙𝖆𝖚 𝕬𝖒𝖆𝖑 𝕯𝖆𝖓 𝕾𝖊𝖇𝖆𝖌𝖆𝖎𝖓𝖞𝖆
*•⊰✿ৡৢ˚❁𝔸𝕃 ℚ𝕌ℝ'𝔸ℕ
Allah Ta'ala berfirman dalam (QS Al Thur : 052/ 21):
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين
“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam sorga), dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
*•⊰✿ৡৢ˚Dalam ayat tersebut أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ Imam Ahmad Ibn Muhammad Al-Shawiy Al-Malikiy dalam kitabnya, Hasyiyyah Al Shawiy ‘Ala Tafsir Al Jalalain berkata:
والمعنى: أن المؤمن إذا كان عمله أكثر، ألحق به من دونه في العمل إبناً كان أو أباً، ويلحق بالذرية من النسب الذرية بالسبب وهو المحبة، فإن حصل مع المحبة تعليم علم أو عمل، كان أحق باللحوق كالتلامذة، فإنهم يحلقون بأشياخهم، وأشياخ الأشياخ يلحقون بالأشياخ، إن كانوا دونهم في العمل، والأصل في ذلك عموم قوله -ﷺ- :
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةُ سَأَلَ أَحَدُهُمْ عَنْ أَبَوَيْهِ وَعَنْ زَوْجَتِهِ وَوَلَدِهِ فَيُقَالُ: إِِنَّهُمْ لَمْ يَدْرَكُوْا مَا أَدْرَكْتَ، فَيَقُوْلُ: يَا رَبِّ إِنِّيْ عَمَلْتُ لِيْ وَلَهُمْ، فَيُؤْمَرُ بِإِلْحَاقِهِمْ بِهِ.
Pengertian dari Ayat tersebut adalah: “Sesungguhnya orang Mukmin bila (pahala) amal perbuatannya lebih banyak, maka akan disamakan dengan orang yang (pahala) amal perbuatannya lebih sedikit baik itu Ayah atau Anak DAN DZURRIYYAH (KELUARGA) DARI HUBUNGAN NASAB (TALI KERABAT) DISAMAKAN dengan Dzurriyah (KELUARGA) KARENA SEBAB YAITU HUBUNGAN CINTA. Jika saja dalam belajar ilmu atau meniru amal perbuat baik disertai cinta (pada guru yang mengajarkannya), maka ia yang lebih berhak untuk disatukan dalam derajat di surga contohnya seperti para anak murid (santri). Mereka akan mengikuti para gurunya. Sedangkan para gurunya guru akan disatukan dengan para gurunya meskipun amal perbuatannya berada di bawah mereka. Dasar dalilnya adalah keumuman sabda Nabi -ﷺ-:
“Ketika ahli surga telah masuk ke dalam surga, salah satu dari mereka bertanya tentang Ayah, istri dan dan anaknya. Lalu dikatakan pada mereka: “Mereka (tertinggal) tidak bisa mencapai apa yang kamu peroleh”. Lantas ia berdoa: “Duhai Tuhanku! Sesungguhnya aku mengerjakan amal perbuatan baik untukku dan untuk mereka”. Kemudian diperintahkan agar mereka disamakan dengannya.” Selesai.
*•⊰✿ৡৢ˚❁ 𝔸𝕃 ℍ𝔸𝔻𝕀𝕋𝕊
❁˚ৡ✿⊱•Riwayat Hadits Tentang Dzurriyyah Nasab Sebab Mahabbah Kecintaan:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ : أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ فَسَأَلْتُهُ عَنْ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ فَقَالَ : كُنَّا نَكُونُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ-فَيَأْمُرُنَا أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ وَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ جَهْوَرِيُّ الصَّوْتِ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ الرَّجُلُ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- :
«الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ»
[رواه أحمد / مسند الكوفيين / حديث صفوان بن عسال المرادي / رقم الحديث: ١٨٠٩١. حديث صحيح لغيره، وهذا إسناد حسن].
Telah menceritakan kepada kami : Yahya bin Adam. Telah menceritakan kepada kami : Sufyan. Dari 'Ashim. Dari Zir bin Hubaisy, ia berkata : "Saya mendatangi [Shafwan bin Assal Al Muradi], lalu saya bertanya kepadanya tentang hukum mengusap sepatu, maka ia pun menjawab : "Kami pernah bersama Rasulullah -ﷺ-, beliau memerintahkan kami untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari kecuali karena sebab junub, dan kami dibolehkan (untuk melepasnya) saat buang air besar, kencing, atau karena tidur. Kemudian datanglah seorang Arab dusun yang bersuara keras bertanya : "Wahai Muhamamd, bagaimanah jika seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia belum berjumpa dengan mereka?" beliau menjawab:
"Orang itu akan bersama orang yang dicintainya."
[HR. Ahmad No. 18091. Hadits Shahih Lighairih Dan Isnadnya Hasan]
❁˚ৡ✿⊱•Riwayat Hadits Yang Senada:
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ- فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ-:
«الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ»
تَابَعَهُ جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ وَسُلَيْمَانُ بْنُ قَرْمٍ وَأَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ -ﷺ-.
[رواه البخاري / كتاب الأدب / باب علامة حب الله / رقم الحديث: ٦١٦٩].
Dari Abdullah bin Mas'ud radliyaAllahu 'anhu, beliau berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah -ﷺ- seraya bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana anda mengatakan mengenai seseorang yang mencintai suatu kaum, namun dia sendiri belum pernah bertemu dengan kaum tersebut?" Maka Rasulullah -ﷺ- bersabda:
"Seseorang akan bersama dengan yang di cintainya." Hadits ini juga diperkuat oleh [Jarir bin Hazim] dan [Sulaiman bin Qarm] serta [Abu 'Awanah] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dari Nabi -ﷺ-.
[HR. Bukhariy No. 6169]
❁˚ৡ✿⊱•Riwayat Hadits Yang Senada Dari Kasus Yang Berbeda Menasabkan Dengan Keislaman Atau Keimanan :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ ، ثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِسْحَاقَ الْقَاضِي ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ ، وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ ، قَالَا : ثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ خَطَّ الْخَنْدَقَ عَامَ حَرْبِ الْأَحْزَابِ حَتَّى بَلَغَ الْمَذَاحِجَ ، فَقَطَعَ لِكُلِّ عَشْرَةٍ أَرْبَعِينَ ذِرَاعًا فَاحْتَجَّ الْمُهَاجِرُونَ : سَلْمَانُ مِنَّا ، وَقَالَتِ الْأَنْصَارُ : سَلْمَانُ مِنَّا ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ :
«سَلْمَانُ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ».
[رواه حاكم في مستدركه واللفظ له / كتاب معرفة الصحابة رضي الله تعالى عنهم / ذكر سلمان الفارسي رضي الله عنه / رقم الحديث : ٦٦٠٠. وأبو نعيم في معرفة الصحابة. وقال الهيثمي في المجمع (6/130) : رواه الطبراني وفيه كثير بن عبد الله المزني وقد ضعفه الجمهور وحسن الترمذي حديثه، وبقية رجاله ثقات .ا.هـ. فالراجح أنه من كلام علي بن أبي طالب لا من كلام النبي عليه الصلاة والسلام].
Dari Katsir bin Abdullah Al-Muzaniy. Dari ayahnya. Dari kakeknya:
Rasulullah -semoga Allah memberkati dia dan keluarganya dan memberi mereka kedamaian-, menandai garis parit pada tahun perang Ahzab hingga mencapai Al-Madhahij, kemudian beliau memastikan untuk setiap 10 orang 40 hasta, Kaum Muhajirin berkata: Salman berasal dari kami, dan kaum Ansar berkata: Salman berasal dari kami, maka Rasulullah -semoga Tuhan memberkati dia dan keluarganya dan memberi mereka kedamaian-, bersabda:
“Salman adalah salah satu keluarga kami.”
[Diceritakan oleh Hakim dalam Mustadraknya Hadis No.: 6600. Dan Abu Naim Dalam Ma'rifatu Ash Shahabah. Al-Haitsamiy berkata dalam Al-Majma' (6/130): Diriwayatkan Oleh Al-tabaraniy Dan Didalamnya Terdapat Katsir Bin Abdullah Al-muzani. Mayoritas Menganggapnya Lemah, Dan Al-Tirmidzi MENGGOLONGKAN HADITSNYA HASAN, Perawi Perawinya Dapat Dipercaya. Dan Yang Rajih Itu Dari Perkataan Ali Bin Abi Thalib, Bukan Dari Sabda Nabi Muhammad -ﷺ-].
❁˚ৡ✿⊱•Berkata Imam Abu Nu'aim Al Ashbahaniy dalam Kitabnya Ma'rifatu Ash Shahabah (Juz. 3 Hal. 1427) :
سَلْمَانُ الْفَارِسِيُّ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ : انْتَسَبَ إِلَى الْإِسْلَامِ فَقَالَ : سَلْمَانُ بْنُ الْإِسْلَامِ ، سَابِقُ أَهْلِ فَارِسَ وَأَصْبَهَانَ إِلَى الْإِسْلَامِ ، وَقِيلَ : كَانَ اسْمُهُ قَبْلَ الْإِسْلَامِ مَابَهُ بْنُ بُودَخْشَانَ بْنِ مُورْسَلَانَ بْنِ بَهْبُوذَانَ بْنِ فَيْرُوزَ بْنِ شَهْرَكَ ، مِنْ وَلَدِ آبَ الْمَلِكِ ، وَكَانَ مَجُوسِيًّا قَاطِنَ النَّارِ ، أَسْلَمَ مَقْدَمَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ ، وَقِيلَ : أَسْلَمَ بِمَكَّةَ قَبْلَ الْهِجْرَةِ ،
[انظر كتاب معرفة الصحابة : (ج ٣ ص ١٣٢٧/ / سلمان الفارسي أبو عبد الله: انتسب إلى الإسلام ... / المؤلف: أبو نعيم أحمد بن عبد الله بن أحمد بن إسحاق بن موسى بن مهران الأصبهاني (ت ٤٣٠هـ) / الناشر: دار الوطن للنشر، الرياض، الطبعة: الأولى ١٤١٩ هـ - ١٩٩٨ مـ].
Salman Al -Farisiy Abu Abdullah: Dia dinasabkan kepada Islam, maka dia berkata: Salman Bin Al -Aslam. Dan dikatakan namanya sebelum Islam adalah : Mabah ibn Budaksyaan ibn Mursalaan ibn Bahbudzan ibn Fairuz ibn Syahrak, dari putra Abal Malik, seorang Majusi orang yang mendiami api 🔥, dia masuk Islam dihadapan Rasulullah, -semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian-, dia masuk Islam di Madinah, dan dikatakan: Dia masuk Islam di Mekah sebelum Hijrah. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•Wisam bin Ahmad :
يعني أن العبرة ليس بالنسب الأخوة الحقيقية هي الأخوة الإيمانية
Artinya persoalannya bukan dengan nasab persaudaraan yang hakiki, itu adalah persaudaraan seiman. Selesai.
*•⊰✿ৡৢ˚❁𝔸ℚ𝕎𝔸𝕃𝕌𝕃 𝕌𝕃𝔸𝕄𝔸'
Kata ‘DZURRIYAH’ dalam arti yang luas bisa terjadi karena faktor nasab (biologis), yang disamakan dengan ‘keturunan karena sebab (faktor lain), yaitu mahabbah kecintaan, lebih tepatnya kecintaaan atau mahabbah tersebut disertai dengan berguru ilmu atau amal, maka keturunan karena ilmu seperti keturunan secara biologis.
❁˚ৡ✿⊱•Sebagaimana disampaikan beberapa ahli Tafsir, diantaranya Syaikh Burhanuddin Al-Biqa’i, Syaikh Al-Syirbini Asy Syafi'iy, dan Syaikh Nawawi Al-Bantani Asy Syafi'iy:
وَيُلْحَقُ بِالذُّرِّيَةِ مِنَ النَسَبِ الذُّرِّيَةُ بِالسَّبَبِ وَهُوَ الْمَحَبَّةُ ، فَإِنْ كَانَ مَعَهَا آخِذٌ لِعِلْمٍ أَوْ عَمَلٍ كَانَتْ أَجْدَرَ ، فَتَكُوْنُ ذُرِّيَةُ الْإِفَادَةِ كَذُرِّيَّةِ الْوِلَادَةِ ، وَذَلِكَ لِقَوْلِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ فِي جَوَابِ مَنْ سَأَلَ عَمَّنْ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ .
[انظر كتاب نظم الدرر في تناسب الآيات والسور : (ج ١٩ ص ١٥) / الطور / ١٧ / المؤلف: إبراهيم بن عمر بن حسن الرباط بن علي بن أبي بكر البقاعي (ت ٨٨٥هـ) / الناشر: دار الكتاب الإسلامي، القاهرة، بدون السنة. وانظر كتاب السراج المنير في الإعانة على معرفة بعض معاني كلام ربنا الحكيم الخبير : (ج ٤ ص ١١٤) / سورة الطور / المؤلف: شمس الدين، محمد بن أحمد الخطيب الشربيني الشافعي (ت ٩٧٧هـ) / الناشر: مطبعة بولاق (الأميرية) - القاهرة، عام النشر: ١٢٨٥ هـ. ومراح لبيد لكشف معنى القرآن مجييد - (2 / 459). للشيخ محمد نووي بن عمر البنتني الجاوي الاندونيسي].
“Keturunan karena faktor nasab disamakan pula ‘keturunan karena sebab atau faktor lain’, yaitu kecintaan. Jika rasa cinta tersebut disertai dengan berguru ilmu atau amal, maka lebih tepat. Maka keturunan karena ilmu seperti keturunan secara biologis. Hal ini berdasarkan sabda Nabi -ﷺ-: “Seseorang akan bersama orang yang ia cintai” (HR. Al-Bukhari dan Muslim), sebagai jawaban dari pertanyaan seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia belum berjumpa dengan mereka.” Selesai.
[Lihat Kitab Tafsir Nadzmu al-Durar (Juz. 19 Hal. 15). Karya Syaikh Burhanuddin Al Baqa'iy. Dan Tafsir al-Siraj al-Munir (Juz. 4 Hal. 114). Karya Syaikh Khathib Asy Syirbiniy Asy Syafi'iy. Dan Kitab Murah Labid (Juz. 2 Hal. 459. Karya Syaikh An Nawawiy Al Bantaniy Al Jawiy Al Indonisiy].
❁˚ৡ✿⊱•secara otomatis orang yang mempunyai hubungan guru murid pasti akan mengikuti sorga gurunya, sedangkan gurunya akan mengikuti sorga gurunya meskipun gurunya mempunyai derajat amal yang lebih rendah. Hal ini dijelaskan oleh Imam Ash Shawiy Al Malikiy dalam kitabnya Hasyiyyah Ash Shawiy 'Ala Tafsir Jalalain :
فان حصل مع المحبة تعليم علم او عمل, كان احق باللحوق كالتلامذة, فانهم يلحقون بأشياخهم, وأشياخ الأشياخ يلحقون بالأشياخ, ان كانوا دونهم في العمل
والأصل في ذلك عموم قوله صلى الله عليه وسلم: اذا دخل اهل الجنة الجنة سأل احد هم عن ابويه و عن زوجته وولده فيقال: انهم لم يدركوا ما ادركت, فيقول: يا رب اني عملت لي و لهم, فيؤمر بإلحاقهم به.
“Andai saja karena cinta orang akan ikut mengajarkan ajarannya, maka yang lebih berhak untuk ikut sama dalam derajat sorganya itu seperti halnya anak murid. Mereka akan mengikuti gurunya. Sedangkan gurunya guru akan disatukan dengan gurunya lagi meskipun amalnya berada di bawahnya.”
Tendensi keterangan di atas adalah sesuai petunjuk umumnya sabda Nabi Muhammad SAW “ketika ahli surga masuk ke dalam sorga, di antara mereka ada yang menanyakan tentang orang keadaan tuanya, istrinya, dan anaknya. Dikatakan, sesungguhnya mereka tidak menemukan apa yang kamu dapatkan. Ia berkata :Duhai Tuhan, sesungguhnya aku beramal untukku dan untuk mereka. maka diperintahkanlah mereka untuk dipertemukan. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•Al 'Alamah Muhammad Shadiq Khan Adz Dzohiriy berkata dalam Kitabnya Fathu Al Bayan Fi Maqoshidi Al Qur'an (Juz. 13 Hal. 225):
(ألحقنا بهم ذريتهم) الذرية هنا تصدق على الآباء وعلى الأبناء فإن المؤمن إذا كان عمله أكثر ألحق به من دونه في العمل، ابناً كان أو أباً، وهو منقول عن ابن عباس وغيره،
[انظر كتاب فتحُ البيان في مقاصد القرآن : (ج ١٣ ص ٢٢٥) / سورة الطور / ٢١ / المؤلف: أبو الطيب محمد صديق خان بن حسن بن علي ابن لطف الله الحسيني البخاري القِنَّوجي (ت ١٣٠٧هـ) / الناشر: المَكتبة العصريَّة للطبَاعة والنّشْر، صَيدَا - بَيروت، عام النشر: ١٤١٢ هـ - ١٩٩٢ مـ].
(Kami tambahkan kepada mereka keturunan mereka) Keturunan di sini mengkonfirmasikan kepada bapak-bapak dan kepada anak-anak, jika pekerjaan seorang mukmin lebih besar, maka dia akan disetarakan dari orang yang lebih rendah darinya dalam pekerjaan itu, baik dia anak anak atau seorang bapak bapak. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan lain-lain. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•••*KESIMPULANNYA, orang di sorga akan dikumpulkan dengan keluarga mereka di mana antara mereka yang paling tinggi sorganya. DZURIYYAH (KELUARGA) YANG DIMAKSUD bisa karena nasab (biologis) meliputi ayah-ibu ke atas, atau ke bawah dan juga bisa karena sebab (non biologis) meliputi orang yang mencintai terlebih dari orang yang mempunyai hubungan murid kepada gurunya dan gurunya guru sampai ke atas. Selesai.
✯͜͡❂⊱•أَلحَمْدُ لِلّـهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتُمُّ الصّالِحَاتُ✯͜͡❂⊱•
•._.••´¯``•.¸¸.•` 🎀 кяα∂єηαη ѕєℓαтαη
ѕяυмвυηg
мαgєℓαηg
🎀 `•.¸¸.•``¯´••._.•
٢١ ذو القعدة ١٤٤٥ هـ
30 мєι 2024 м